Ketika Soeharto masih menjadi Presiden Republik Indonesia, film PENGKHIANATAN G 30 S/PKI adalah sebuah film wajib putar di semua stasiun TV tanah air setiap tanggal 30 September. Film ini sendiri adalah versi resmi pemerintah Orde Baru yang mengisahkan tentang peristiwa yang terjadi pada malam 30 September dan pagi 1 Oktober 1965 di Jakarta.
Pada malam dan pagi hari itu, terjadi pergolakan politi...k di Indonesia yang kemudian berujung pada pergantian rezim pemerintahan, dari Soekarno ke Soeharto.
Sejak film itu diproduksi, Soeharto memerintahkan agar film berjudul lengkap PENGKHIANATAN G 30 S/PKI itu diputar setiap tanggal 30 September malam sebagai penghormatan pada tujuh jenderal besar yang tewas saat itu. Dan saat akhirnya Soeharto lengser tahun 1998, film itupun tak pernah lagi diputar di televisi Indonesia.
Film yang dibesut oleh Arifin C Noer itu dibintangi oleh beberapa artis terkenal kala itu. Sebut saja Ade Irawan, Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Sofia WD. Dan film yang diproduksi tahun 1984 itu digolongkan dalam film berdurasi panjang dengan total waktu 220 menit dan dilatarbelakangi musik besutan Embie C Noer.
Meski begitu, film ini rupanya memberikan kesan yang begitu mendalam bagi yang pernah menontonnya. Selain karena suasana film yang begitu tegang, score musik yang mencekam, dan kepiawaian sang sutradara mengarahkan para pemain untuk menunjukkan ketegasan, kesedihan, kemarahan, dan kesadisan yang digambarkan di situ.
Dan memang hingga saat ini, PENGKHIANATAN G 30 S/PKI tak pernah lagi terlihat diputar di televisi tanah air. Namun, kita masih bisa menemukannya di YouTube saat search dengan kata kunci 'pengkhianatan g 30 s/pki.'
"Yang berasa serem dari film G30S/PKI itu scoring-nya... Masih kebayang2 sampai sekarang. Yang tak terlupakan dari film G30S/PKI: scoring, suara burung p'tanda kematian, "Papiiii...", close-up bibir hitam, "Darah itu merah, Jenderal."
0 Response to "PENGKHIANATAN G 30 S/PKI"
Post a Comment