Abu Nawas adalah sosok yang beriman, cerdik dan tenaganya selalu dibutuhkan oleh raja yang berkuasa pada saat ini. Mungkin saja beliau menyalahi aturan, namun tujuannya tetap baik.
Seperti kisah yang satu ini, dimana kecerdikan Abu Nawas kembali diuji, apa memang benar cerdik seperti yang diceritakan oleh banyak orang.
Pada siang hari yang sangat terik, Abu Nawas sedang duduk-duduk di beranda depan rumahnya. Abu Nawas tidak bekerja hari itu, karena maklumlah karena cuaca sangat terik sekali.
Sambil ditemani istrinya, tiba-tiba saja dari kejauhan ada beberapa prajurit kerajaan yang mendatangi rumahnya. Ternyata para prajurit tersebut diperintahkan raja agar menjemput Abu Nawas.
Setelah sampai di istana kerajaan, di situ terlihat Baginda Raja sudah menunggu agak lama juga.
"Wahai Abu Nawas, aku saat ini benar-benar butuh bantuanmu," kata raja.
Sesaat kemudian, raja mulai bercerita. Raja telah mendapat laporan bahwa di wilayahnya ada seorang saudagar kaya raya yang menolak membayar zakat. Saudagar tersebut bernama Tuan Kabul.
Sambil ditemani istrinya, tiba-tiba saja dari kejauhan ada beberapa prajurit kerajaan yang mendatangi rumahnya. Ternyata para prajurit tersebut diperintahkan raja agar menjemput Abu Nawas.
Setelah sampai di istana kerajaan, di situ terlihat Baginda Raja sudah menunggu agak lama juga.
"Wahai Abu Nawas, aku saat ini benar-benar butuh bantuanmu," kata raja.
Sesaat kemudian, raja mulai bercerita. Raja telah mendapat laporan bahwa di wilayahnya ada seorang saudagar kaya raya yang menolak membayar zakat. Saudagar tersebut bernama Tuan Kabul.
Mendengar penuturan raja, sejenak Abu Nawas berpikir dan kemudian menjawab,
"Mengapa Baginda tidak panggil saja dia ke istana? Lalu masukkan saja ke penjara?"
"Sebenarnya bisa saja aku berbuat demikian. Namun apa tidak ada cara lainnya yang lebih baik dan halus. Soalnya sangat disayangkan kalau aku menghukum," kata raja lagi.
"Bagaimanapun juga, dia dulu adalah orang yang paling rajin membayar zakat. Tapi entah kenapa semakin dia kaya raya, malah makin malas membayar zakat," kata raja lagi.
"Mengapa Baginda tidak panggil saja dia ke istana? Lalu masukkan saja ke penjara?"
"Sebenarnya bisa saja aku berbuat demikian. Namun apa tidak ada cara lainnya yang lebih baik dan halus. Soalnya sangat disayangkan kalau aku menghukum," kata raja lagi.
"Bagaimanapun juga, dia dulu adalah orang yang paling rajin membayar zakat. Tapi entah kenapa semakin dia kaya raya, malah makin malas membayar zakat," kata raja lagi.
0 Response to "Raja Menjadi Pengemis"
Post a Comment